Setelah merasakan menjadi operator dari dua Ujian berbasis Komputer dan mengamati berbagai ujian online dari berbagai provider, maka penulis merangkumnya kedalam tulisan ini, semoga bisa menjadi bahan rujukan bagi guru dan juga bagi developer yang ingin membuat modul ujian berbasis komputer.
Berikut aspek-aspek yang dibutuhkan agar UBK terbaik dapat dihasilkan:
1. Penginputan soal ke aplikasi oleh guru
2. Pengerjaan soal oleh Siswa
3. Hasil/ Nilai dari ujian
4. Keamanan Aplikasi dari Kebocoran Sistem
Aspek-aspek
di atas akan penulis jadikan acuan dalam membandingkan beberapa UBK yang ramai
dibicarakan di tahun 2017 ini di tulisan berikutnya sama halnya seperti
membandingan Handphone dengan spesifikasi-spesifikasinya.
1. Penginputan soal ke aplikasi oleh guru
Ujian online yang baik wajib memiliki kriteria MUDAH DIPAHAMI & MUDAH DIGUNAKAN
Sebagian guru terutama yang sudah senior kebanyakan alergi dengan kata ujian online, kalau masalah membuat soal dari kisi-kisi sampai kartu soal, itu sudah biasa, tapi kalau harus menginput soal aplikasi, itu yang diluar kebiasaan alias rumit, beberapa developer pembuat ujian online mempunyai standar sendiri dalam penginputan soal, dari simple, sedang, dan rumit, lebih rumit modulnya maka lebih variatif soal yang dapat ditampilkan,
Ketika modul penginputan yang ada rumit biasanya pihak developer mengadakan pelatihan khusus cara menggunakan modul penginputan, tetapi tetap saja, hal itu membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, ujung-ujungnya penginputan soal akhirnya didelegasikan ke guru IT atau staff TU, maka jalan tengahnya adalah developer harus mensiasati dengan membuat dua modul penginputan, penginputan cara simple dan penginputan cara rumit.
2. Pengerjaan soal oleh Siswa
Agar siswa nyaman dan senang dalam mengerjakan ujian online maka dibutuhkan usaha untuk para developer dalam membuat modul pengerjaan soal untuk siswa.
Pertama, tampilan dan animasi haruslah menarik, mulai dari pewarnaan yang pas, soal dan jawaban yang terbaca jelas, memiliki tampilan daftar soal, memiliki pilihan ukuran huruf apakah mau kecil, sedang, atau besar sehingga membantu kenyamanan mata dalam melihat soal, juga fitur ‘Ragu-ragu’ agar siswa dapat mengecek kembali ketika semua soal sudah selesai dikerjakan
Kedua, penggunaan yang mudah, siswa dapat dengan mudah menggunakan mouse maupun keyboard, bahkan menggunakan touchscreen dari menjawab pertanyaan, fungsi ‘soal sebelum’ dan ‘soal berikutnya’ dan tidak banyak menu macam-macam yang dapat membingungkan siswa dalam menjawab.
Ketiga, Konektifitas, kemudahan juga berlaku dalam hal koneksi pengerjaan soal, sudah banyak cbt online seperti quipper, kelase, dan edmodo yang telah memiliki CBT, tetapi bagi daerah pinggiran yang koneksi internetnya seperti abg alias labil, maka dibutuhkan solusi lain yaitu system intranet atau sistem offline.
Keempat, Multiplatform, kendala kembali muncul ketika sekolah ingin mengadakan ujian berbasis komputer untuk UTS atau UAS yang diikuti oleh seluruh siswa, dan UBK bisa digunakan di komputer, walaupun judulnya saja berbasis ‘komputer’, tetapi komputer yang standard dan masih belum terlalu tertinggal jaman rata-rata memiliki harga 2jutaan, dikali jumlah siswa yang ada, bisa dibayangkan biaya yang harus dikeluarkan sekolah untuk membeli puluhan bahkan ratusan komputer, maka harga itu bisa dipangkas, seandainya UBK dapat dikerjakan di Tablet berbasis android yang harga dipasaran antara 700rb sampai 1jt rupiah. Platform yang digunakan biasanya berbasis php ataupun java.
Kelima, Keamanan dari berbuat curang, ujian bukan hanya mengevaluasi pengetahuan yang didapat, tetapi berlatih bagaimana kejujuran, ketika ujian masih berbasis kertas, metode contekan pertama biasanya menggunakan ‘kode’ dari batuk, deheman, lirikan(maaf bukan berarti pengalaman ya, hehe) ataupun metode kedua dengan menyelipkan dan menuliskan contekan di berbagai tempat dan sudut, nah di UBK metode pertama dapat dihapuskan karena ada fitur ‘acak soal’ sehingga setiap siswa no soalnya tidak sama dan siswa sebelah akan sangat sulit menentukan soal mana yang dijawab. Sedangkan metode contekan kedua masih dengan solusi yang sama, yaitu dengan sidak sapu bersih.
Tetapi ada metode baru ketika UBK ini dilaksanakan, yaitu dengan browsing dan googling di komputer, siswa dapat mencari informasi tanpa batas, solusinya dengan memperketat pengawas ujian, menonaktifkan koneksi internet, dan ketiga yang paling ampuh yaitu dengan mengkunci aplikasi UBK sehingga tidak dapat berpindah jendela, hal ini telah dilakukan oleh developer UNBK 2017, dengan menggunakan exam browser client, setelah siswa masuk ke browser, maka semua fungsi perpindahan jendela terkunci, exam browser versi gratisanpun bisa kita dapat di safeexambrowser.org, sayangnya exam browser ini belum ada yang dapat digunakan di platform android, sehingga bagi yang ujiannya di android masih harus menggunakan pengawasan dan menonaktifkan internet.
Selanjutnya aspek hasil penilaian ujian dan keamanan system akan penulis bahas di tulisan berikutnya, tetap stay tune ya :)
0 comments:
Post a Comment